STANDAR OPERATING PROCEDURE
JAMBOREE ON THE AIR (JOTA)
Persiapan Sebelum Berkomunikasi

kelengkapan atasiun amatir radionya.
Kelengkapan itu terdiri dari :
- Dokumen berupa :
- Ijin Amatir Radio
- Ijin penguasaan perangkat amatir radio (IPPRA)
- Kartu Tanda Anggota ORARI
- Buku daftar anggota amatir radio (call book)
- Buku catatan berkomunikasi (log book)
- Kartu bukti berkomunikasi (QSL card)
- Buku-buku panduan yang lain
- Alat tulis menulis
Alat komunikasi radio beserta kelengkapannya (antenna dan alat pengukur SWR). Mikrofon, kunci morse, headphone, dan sebagainya. Penanggalan, penunjuk waktu, peta amatir radio, dan lain-lain.
Etika BerkomunikasiSalah satu hal yang perlu diperhatikan pada waktu kita mengudara/berkomunikasi adalah sopan santun dalam berkomunikasi, sebagai contoh antara lain :
- Tidak melakukan tuning pada frekuensi yang sedang dipergunakan (tuning dapat dilakukan pada frekuensi yang berbeda beberapa kc dari frekuensi yang dituju).
- Agar selalu memberikan spasi diantara dua pembicaraan.
- Selalu memperhatikan agar pembicaraan tidak tumpang tindih.
- Agar selalu dapat membatasi diri untuk membicarakan hal-hal yang perlu dan ada relevansinya dengan kegiatan amatir radio
- Agar tidak mempergunakan bahasa daerah atau bahasa sandi dan lain-lain yang tidak dimengerti secara umum.
- Pergunakanlah bahasa yang baik dan umum dipergunakan (bahasa Indonesia untuk lokal dan nasional, serta bahasa Inggris untuk internasional).
- Agar tidak menjelaskan hal-hal yang tidak perlu kalau tidak ditanyakan (misalnya konfirmasi waktu, memberikan alamat kita, dan lain-lain).
- Agar selalu menyebutkan call sign anda untuk jangka waktu tertentu dan memberikan tanda akhir suatu pancaran (dengan kata over/go ahead/ganti).
- Agar tidak mengomentari pembicaraan orang lain.
- Agar tidak berkomunikasi dengan marah-marah.
- Agar selalu mengirimkan dan membalas QSL Card.
- Sebelum melakukan panggilan untuk berkomunikasi /mencari kontak perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut
- terlebih dahulu apakah frekuensi yang akan dipakai sedang dipergunakan oleh stasiun lain dan apakah emisi kita sesuai dengan band plan.Pastikan bahwa frekuensi yang akan dipakai tidak sedang dipergunakan dengan melakukan pertanyaan sekurang-kurangnya 3 kali.
Is this frequency occupied ? This is YH2AZJUAover, atau
Is this frequency in used ? This is YH2AZJUAover, atau
Is anybody using this frequency ? This is YH2AZJUAover.
Panggilan Umum
Panggilan Umum
Panggilan umum berarti panggilan tersebut dapat dijawab oleh setiap stasiun radio amatir yang mendengarnya.
Contoh :
CQ CQ CQ DE YH2AZJUAYH2AZJUAK
CQ CQ CQ DE YH2AZJUAYH2AZJUAK
CQ CQ CQ disini YH2AZJUAYH2AZJUAmemanggil, ganti
CQ CQ CQ this is YH2AZJUAcalling CQ, over
Sebagai tambahan sebelum mengucap k/ganti/over dapat dipakai beberapa variasi,
misalnya :
PSE K
memanggil dan mendengarkan, ganti
calling and listening, over
dan lain-lain.
1 = signal yang samar-samar.
2 =signal yang sangat lemah.
3 = signal yang lemah.
4 = signal yang hampir cukup.
5 = signal yang cukup.
6 = signal yang baik.
7 = signal yang mendekati kuat.
8 = signal yang kuat.
9 = signal yang sangat kuat.
1 = betul-betul kasar dan mendesis.
2 = bernada AC yang sangat kasar, tidak ada tanda-tanda berirama.
3 = sedikit berirama note kasar.
4 = masih terdapat AC note yang kasar, hampir berirama.
5 = nada modulasi yang berirama.
6 = nada modulasi ada tanda-tanda seperti bersiulan.
7 = mendekati DC note, sedikit bergelombang.
8 = DC note yang baik, hanya sedikit bergelombang.
9 = DC note yang murni.
QSL card, QSL bureau, QSL manager, QSL information adalah istilah yang digunakan untuk kartu QSL, biro QSL, dan seterusnya, jadi tidak termasuk dalam kode Q.
memanggil dan mendengarkan, ganti
calling and listening, over
dan lain-lain.
Panggilan Umum Terarah
Panggilan umum terarah berarti panggilan tersebut hanya diperuntukkan bagi suatu wilayah /daerah tertentu saja, stasiun di luar wilayah/daerah tidak diinginkan masuk.
Misalnya memanggil stasiun-stasiun di benua Eropa :
- CQ CQ CQ EU DE YH2AZJUAYH2AZJUAK.
- CQ Europe CQ Europe CQ Europe this is YH2AZJUAYH2AZJUAcalling Europe and stand-by, over.
Panggilan umum terarah ini dapat pula digunakan untuk memanggil stasiun-stasiun pada kegiatan khusus misalnya pada kegiatan JOTA, yaitu :
- CQ CQ CQ JOTA DE YH2AZJUAYH2AZJUAK
- CQ JOTA CQ JOTA CQ JOTA this is YH2AZJUAYH2AZJUAcalling CQ JOTA and stand-by, over
- CQ Jamboree CQ Jamboree CQ Jamboree this is YH2AZJUAYH2AZJUAcalling CQ Jamboree and stand-by, over
Kegiatan khusus lain misalnya kontes, QSO party, IOTA).
Panggilan Khusus
Panggilan khusus berarti panggilan hanya untuk stasiun tertentu saja.
Contoh :
- YH2AJA DE YH2AZJUAYH2AZJUAKN
- YH2AJAdisini YH2AZJUAmemanggil anda ganti
- YH2AJAthis is YH2AZJUAcalling you over.
Tata Cara Masuk Ke Dalam Suatu Komunikasi
Sebelum masuk ke dalam suatu komunikasi atau menjawab suatu panggilan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Teliti dahulu sifat panggilan tersebut (umum, terarah, atau khusus).
- Teliti dahulu komunikasi apa dan siapa-siapa yang tengah berkomunikasi.
- Tunggulah hingga komunikasi tersebut berakhir atau ada spasi diantara komunikasi tersebut.
Contoh :
Bila spasi pendek-pendek cukup menyebutkan abjad terakhir atau dua abjad terakhir dari sufiks anda.
Misalnya :
- Alpha atau Alpha Alpha.
- Stasiun yang mendengar akan menjawab : “stasiun dengan alpha disini YH2AJAsilakan masuk / go a head”, atau “station with ending alpha please go ahead this is YH2AJA”.
Dalam komunikasi dengan CW: QRZ AA ? DE YC2ZJAAR.
Setelah dipersilahkan masuk baru sebutkan nama panggilan lengkap, misalnya
Setelah dipersilahkan masuk baru sebutkan nama panggilan lengkap, misalnya
- YH2AJADE YH2AZJUAKN.
- YH2AJAdisini YH2AZJUAganti.
- YH2AJAthis is YH2AZJUAover.
R = Readibility / pembacaan
Readibility adalah laporan penerimaan untuk pembacaan modulasi dari sebuah stasiun. Jadi dasar laporan ini adalah apakah modulasi sebuah stasiun dapat terbaca dengan baik atau sebaliknya.
1 = sama sekali tidak dapat dibaca / didengar.
2 = kadang-kadang terbaca sedikit / terbaca dalam beberapa perkataan.
3 = dapat didengar dan sedikit mengalami kesukaran.
4 = dapat didengar tanpa mengalami kesulitan.
5 = benar-benar dapat didengarkan dengan jelas sekali
S = Signal strength / kekuatan sinyal
Signal strength adalah laporan penerimaan untuk kekuatan signal dari sebuah stasiun, laporan kekuatan signal ini dapat dinilai dengan melihat indikator / signal meter yang ada pada perangkat radio.1 = sama sekali tidak dapat dibaca / didengar.
2 = kadang-kadang terbaca sedikit / terbaca dalam beberapa perkataan.
3 = dapat didengar dan sedikit mengalami kesukaran.
4 = dapat didengar tanpa mengalami kesulitan.
5 = benar-benar dapat didengarkan dengan jelas sekali
S = Signal strength / kekuatan sinyal
1 = signal yang samar-samar.
2 =signal yang sangat lemah.
3 = signal yang lemah.
4 = signal yang hampir cukup.
5 = signal yang cukup.
6 = signal yang baik.
7 = signal yang mendekati kuat.
8 = signal yang kuat.
9 = signal yang sangat kuat.
T = Tone / nada
Tone adalah laporan mengenai kualitas dari signal-signal yang mempergunakan jenis pancaran CW atau dengan kode morse.1 = betul-betul kasar dan mendesis.
2 = bernada AC yang sangat kasar, tidak ada tanda-tanda berirama.
3 = sedikit berirama note kasar.
4 = masih terdapat AC note yang kasar, hampir berirama.
5 = nada modulasi yang berirama.
6 = nada modulasi ada tanda-tanda seperti bersiulan.
7 = mendekati DC note, sedikit bergelombang.
8 = DC note yang baik, hanya sedikit bergelombang.
9 = DC note yang murni.
Cara memberikan laporan penerimaan :
- Bila pada komunikasi dengan phone, maka kita memberikan R-S report.
- Bila modulasi sangat baik dan signal sangat kuat, maka kita berikan report 59 (five by nine).
- Untuk signal strength dapat dibaca pada S-meter dari pesawat yang digunakan, misalnya S-2, S-9, atau 20 dB di atas S-9 (twenty dB over S-nine), 40 dB di atas S-9 , dan sebagainya.
- Untuk komunikasi radio telegraphy (menggunakan kode morse/CW), laporan penerimaan tone diberikan atas kemurnian nada yang diterima, bila nada-nada yang diterima terganggu oleh suara-suara lain misalnya suara “click” dari keyer, maka pada pelaporan dapat ditambahkan huruf K (contoh RST 489K). Bila ada buntut (bunyi “chirp”) pada saat menekan keyer maka ditambahkan huruf C (contoh RST 489C), atau bila nada sangat stabil maka ditambah huruf X (contoh RST 489X)
Istilah-Istilah Lain Yang Sering Digunakan
- Break : Hanya digunakan apabila membawa berita darurat. Dari arti kata break yang mengharuskan para pembicara “putus” dengan paksa, kata ini jelas tidak dapat digunakan setiap waktu, kecuali mempunyai berita darurat. Apabila betul-betul membawa berita darurat / emergency, penggunaan kata break agar disertai dengan nama panggilan. Contoh : “Break YB3ZBS !” Dalam hal khusus untuk komunikasi jarak jauh (DX-ing) dimana propagasi tidak menguntungkan dan penerimaan sulit, maka kata break dapat digunakan sebagai pengganti kata over / go ahead. Contoh : “this is YB3ZBS break break !”
- Breaker : Istilah break dan breaker merupakan importasi istilah yang oleh amatir radio negara asalnya (USA) sendiri sudah dihimbau untuk tidak digunakan lagi, mengingat istilah ini berasal dari citizen band / CB. Harus disadari bahwa kita adalah stasiun amatir radio “a ham station” yang mempunyai kode etik dan bukan stasiun pemutus seperti yang tersirat di dalam arti kata / istilah break tersebut.Interupsi / interuptor juga bukan merupakan istilah komunikasi amatir radio, jadi tidak digunakan.
- Kode Q (Q Code) Kode Q diciptakan bagi telegraphy dengan tujuan untuk mempersingkat berita, jadi tidak boleh diperpanjang lagi (misalnya QSL menjadi Quebec Sierra Lima dan sebagainya). Penggunaan Q code di dalam komunikasi phone tidak dilarang, tetapi dihimbau untuk digunakan dengan tepat dan tidak berlebihan. Pelajari sebaik-baiknya arti yang tersirat pada kode tersebut, sehingga tidak terjadi salah pengertian. Pengecualian :
QSL card, QSL bureau, QSL manager, QSL information adalah istilah yang digunakan untuk kartu QSL, biro QSL, dan seterusnya, jadi tidak termasuk dalam kode Q.
DX Window
Adalah frekuensi yang secara Internasional meskipun tidak diikat oleh peraturan, telah disepakati untuk dilowongkan oleh segenap amatir radio dunia dan khusus digunakan bagi komunikasi jarak jauh / DX dan seyogyanya tidak digunakan untuk komunikasi lokal / nasional, kecuali dalam hal komuniaksi darurat / emergency (lihat ketentuan band plan untuk DX window).
Roger
Penggunaan istilah ini telah mencapai tingkat yang berlebih-lebihan dan diluar pengertian istilahnya sendiri. Roger berarti bahwa “ berita telah diterima secara lengkap (acknowlwdgw that message
has beenreceived completely). Roger bukan pula berarti bahwa berita yang diterima sudah dimengerti dan akan dilaksanakan, hanya berita “diterima”.
Sked
Apabila ada amatir radio yang mengadakan panggilan disertai dengan kata “SKED”, berarti yang bersangkutan telah mengadakan perjanjian untuk berkomunikasi dengan stasiun lain pada hari/jam/frekuensi yang telah ditentukan jauh hari sebelumnya. Bagi stasiun amatir radio lain yang kebetulan bekerja pada frekuensi tersebut, mendengaristilah sked digunakan agar bergeser atau memberikan prioritas bagi stasiun tersebut.
Over / go ahead
Istilah untuk mengakhiri suatu pembicaraan, dianjurkan agar rekan-rekan amatir radio di
Indonesia juga menggunakan istilah “over/go ahead” daripada istilah ganti, ini dimaksudkan agar rekan-rekan amatir radio selain dari Indonesia dapat mengetahui kapan akhir pembicaraan Anda.
Region
Istilah region hanya dipakai sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh ITU, yaitu pembagian wilayah komunikasi dunia yang dibagi menjadi 3 wilayah/ region (RR 8-1, No. /393-399). Region I untuk Africa dan Eropa, termasuk Rusia. Region II untuk benua America, termasuk Canada dan Greenland. Region III untuk Oceania dan sebagian Asia.
Dengan demikian istilah region tidak lagi diartikan bagi daerah/wilkom/call area.
Bentuk Dan Model Kartu QSL
Bentuk dan ukuran :
Berbentuk kartu pos dengan ukuran standard 14 x 9 cm atau 15 x 10 cm dengan berat 4 gram.
Dekorasi :
Dekorasi hanya bersifat hiasan, dan sebaiknya dekorasi tersebut menampilkan keindahan alam Indonesia agar ikut berpartisipasi dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke luar negeri, sesuai dengan anjuran Bapak Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.
Data yang dimuat :
- Data stasiun radio amatir :
- Nama panggilan / call sign tertulis dengan jelas
- Nama operator / nama stasiun;
- Alamat stasiun (sebaiknya dengan PO Box);
- Alamat zone (ITU zone 54 CQ zone 28);
- Alamat locator.
Data QSO
Tulis dengan jelas “ CONFIRMING OUR QSO WITH” atau “ CONFIRMING YOUR SWL REPORT”;
- Call sign stasiun lawan QSO / SWL;
- Tanggal, bulan, tahun terjadinya QSO (biasakan menulis bulan dengan huruf);
- Waktu berlangsungnya QSO (dalam UTC / waktu internasional);
- Frekuensi yang digunakan;
- Mode yang digunakan;
- Report Signal dalam RST.
Informasi-informasi yang dianggap perlu :
- Merk pemancardan model antena yang digunakan
- Award-award yang telah diraih;
- Permintaan balasan QSL card;
- Pesan dan kesan-kesan.
Larangan
Mengingat kembali pokok-pokok larangan terutama yang telah dituangkan dalam keputusan Menparpostel No. KM-65/HK.207/MPPT-86, pasal 11, dan SK Dirjen Postel No. 42/DIRJEN/87 juncto SK No. 22/DIRJEN/88, pasal 47, larangan yang harus dipatuhi oleh para amatir radio adalah :
- Saling berkomunikasi dengan stasiun radio yang tidak mempunyai ijin / tidak mempunyai identifikasi.
- Memancarkankembali (relay) suara musik.
- Memancarkan kembali (relay) siaran radio pemerintah atau swasta / umum, siaran TV dan sebagainya.
- Memancarkan atau menerima berita dengan mempergunakan bahasa sandi dan atau peralatan pengubah audio.
- Menyambungkan peralatan komunikasi amatir radio dengan jaringan telekomunikasi untuk umum.
- Memancarkan berita-berita atau panggilan marabahaya palsu.
- Memancarkan atau menerima berita yang bersifat komersial / dagang.
- Memancarkan dan menerima berita bagi pihak ketiga, kecuali yang bersifat penyelamatan jiwa manusia / harta benda (marabahaya).
- Memancarkan berita yang bersifat politik, menghasut, adu domba dan sebagainya, yang dapat menimbulkan gangguan keamanan negara atau ketertiban umum.Memancarkan berita yang melanggar kesusilaan
- Memancarkan dan menerima berita dengan mempergunakan nama panggilan samaran dan tidak menggunakan nama panggilan yang telah ditetapkan baginya.
- Stasiun radio amatir atau perangkat radio amatir dilarang digunakan sebagai sarana komunikasi untuk dinas instansi pemerintah atau badan bukan pemerintah.
0 Komentar untuk "STANDAR OPERATING PROCEDURE JAMBOREE ON THE AIR (JOTA)"