SALAM PRAMUKA
Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi
semua anggota Pramuka.
Salam adalah suatu
perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar tata susila
yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia .
Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk melahirkan
disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam
maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan
penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Dalam menyampaikan salam,
baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan cara melakukan
gerakan penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
1.
Salam
Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama
anggota Pramuka.
2. Salam Hormat.
Yaitu salam yang diberikan kepada
seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
3. Salam Janji.
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada
anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan janji yaitu Tri Satya
atau Dwi Satya)
Untuk
Salam hormat diberikan kepada :
1.
Bendera kebangsaan ketika dalam
Upacara.
2.
Jenasah yang sedang lewat atau
akan dimakamkan.
3.
Kepala Negara atau wakilnya,
Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
4.
Lagu Kebangsaan.
SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia .
Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke
berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh
orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi
oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang
bertujuan membentuk manusia Indonesia
yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam
organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP
(Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP
(Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery
maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Dengan meningkatnya
kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi
kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra)
bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931
terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia )
yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia )
pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh
Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi
kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di
Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri
Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan
nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia ). Karena masih adanya
rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan
kepanduan Indonesia
akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti
yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo
menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan
menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada
tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena
Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia
yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi
lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang
keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam
Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan
kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak
membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan
pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan
Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat,
dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 %
penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961
Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di
bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta , Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian
Pimpinan Masyarakat.
Maka tahun 1966 Menteri
Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan
Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara,
Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada
tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas
mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam
penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan
pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan
pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA
A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari
sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup
pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan
pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris.
Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan
kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden
Powell
Lahir tanggal 22
Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell
seorang Professor Geometry di Universitas Oxford ,
yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell
yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik
diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka
mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan
berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas,
gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan
menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman
di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil
mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih
panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking , Afrika Selatan
selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung
manik kayu milik Raja Dinizulu.
g. Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan
petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik
dengan baik.
h. William
Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih
anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21
pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan
berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun
dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah
dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat
titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8
Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden
Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya.
Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini
cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri
organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys
Scout.
Tahun 1912 atas bantuan
adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita
dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri
kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The
Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini
bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk
serigala.
Tahun 1918 beliau
membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922
beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku
ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai
bahagia.
Tahun 1920
diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London . Beliau mengundang pramuka dari 27
Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia
(Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore
II di
Ermelunden, Copenhagen , Denmark
Tahun 1929 Jambore III di
Arrow Park, Birkenhead , Inggris
Tahun 1933 Jambore
IV di Godollo, Budapest , Hongaria
Tahun 1937 Jambore
V di
Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore
VI di Moisson,
Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut , Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park ,
Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di
Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore
X di
Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di
Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di
Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di
Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor , Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis , Alberta ,
Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park , Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili,
Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat
terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren,
beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai
tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park .
Tahun 1920 dibentuk
Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London,
Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke
Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva , Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang
berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris),
Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei
1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan
sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa
Rica , Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria . Sedangkan Biro kepramukaan
Sedunia Putri bermarkas di London
dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
CARA MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN
Pengertian Laporan Kegiatan
Laporan
kegiatan adalah suatu ikhtisar tentang hal ikhwal pelaksana suatu kegiatan,
yang harus disampaikan oleh pembina kepada pihak yang memberi tugas sebagai
pertanggungjawaban.
Pentingnya Laporan Kegiatan
Laporan
kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
a.
Dasar
penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
b.
Bahan
penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
d.
Data
sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.
Macam Laporan Kegiatan
a. Ditinjau
dari cara penyampaian, terdapat :
1) Laporan
lisan, disampaikan secara lesan, biasanya dilakukan hal-hal yang perlu segera
disampaikan laporan lisan dapat dengan tatap muka, lewat telepon , wawancara
dan sebagainya.
2) Laporan
tertulis, disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan.
b. Ditinjau
dari bahasa yang digunakan, terdapat :
1) Laporan
yang ditulis secara populer, yang menggunakan kata-kata sederhana,
kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor / lucu.
2) Laporan
yang ditulis secara ilmiah, sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat
tetapi padat dan sistimatis serta logis.
c. Ditinjau
dari isinya, dapat dibedakan :
1) Laporan
kegiatan, misalnya pelaksanaan perkemahan, pelaksanaan ujian SKU, SKK, Pramuka
Garuda.
2) Laporan
perjalanan, misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelejahan dan sebagainya.
3) Laporan
keuangan, menyangkut masalah penerimaan dan penggunaan uang.
Sistimatika Laporan
Hendaknya
laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ),
mengapa ( why ),
siapa ( Who ),
dimana ( where ),
kapan ( when ),
bagaimana ( how ).
Urutan
isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami.
Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada
pendahuluan disebutkan tentang :
a. Latar
belakang kegiatan.
b. Dasar
hukum kegiatan.
c. Apa
maksud dan tujuan kegiatan.
d. Ruang
lingkup isi laporan.
2. Isi
Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu
yang ingin dilaporkan antara lain :
a. Jenis
kegiatan.
b. Tempat
dan waktu kegiatan.
c. Petugas
kegiatan.
d. Persiapan
dan rencana kegiatan.
e. Peserta
kegiatan.
f.
Pelaksanaan
kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
g. Kesulitan
dan hambatan.
h. Hasil
kegiatan.
i.
Kesimpulan
dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan
terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan
permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan
itu dibuat.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan
Laporan
diusahakan agar :
a.
Singkat
dan padat.
b.
Runtut
atau sistimatis.
c.
Mudah
dipahami isinya.
d.
Isinya
lengkap.
e.
Menarik
penyajiannya.
f.
Berpegangan
pada fakta, data dan persoalannya.
g.
Tepat
pada waktunya.
Lain – lain.
a.
Dalam laporan dapat dilampirkan : photo-photo kegiatan, tanda bukti,
surat-surat keterangan dan sebagainya ( copy )
b.
Untuk mempermudah penyusunan laporan sebaiknya tetap mengacu pada proposal yang
pernah diajukan.
c.
Memberikan Laporan kegiatan dengan tembusan kepada satuan/ lembaga yang
terkait. ( Mabi, Kwartir, Sponsor dll )
SUSUNAN TATA UPACARA
PERINGATAN HARI PRAMUKA KE-…. TAHUN 200..
KWARTIR/ GUGUS DEPAN ………….……………….
-------------------------------------------------------------------------------------
I. HARI,
TANGGAL, JAM, TEMPAT :
a.. H a r
i :
b.
Tanggal : 14 Agustus 200…….
c.
Pukul : 08.00 WIB.
d. Tempat
:
II. PEJABAT/PETUGAS
UPACARA :
a. Pembina Upacara :
b. Pengatur Upacara :
c. Pendamping Bin Up :
d. Pemimpin Upacara :
e. Pin Barisan / Pasukan I :
f. Pin Barisan / Pasukan II :
g. Pin Barisan / Pasukan III
:
h. Pembawa Acara :
i. Pembaca Do’a :
j Pengucap UUD 45 :
k. Pengucap Pancasila :
l. Pengucap Dasadarma :
m. Pengucap Dwidarma :
n. Pembawa Tanda Penghargaan
:
PESERTA UPACARA
DAN UNDANGAN :
a. Peserta Upacara
terdiri
dari :
Pakaian
: Seragam Pramuka.
b. Undangan : Lembaga/
Instansi terkait.
Pakaian : Seragam Pramuka/
Menyesuaikan.
URUTAN TATA UPACARA :
1. PENDAHULUAN :
( 07.30 ) : Para
peserta Upacara dan tamu undangan telah
siap di
tempat upacara.
( 07.50 ) : Pemimpin upacara memasuki tempat Upacara langsung mengambil alih
pasukan.
( 08.00 ) : Bapak …………………….
beserta rombongan tiba di tempat Upacara, menuju mimbar 1/ undangan
2. ACARA POKOK :
(08.00-08.45) :
Upacara Peringatan Hari Pramuka
ke-…. Tahun 200……. tingkat ...……dimulai.
1. Bapak/ Kakak ………………………………
selaku Pembina Upacara berkenan menempatkan diri di Mimbar Upacara, hadirin
dimohon berdiri.
2. Menyanyikan lagu Satya Darma
Pramuka.
3. Penghormatan pasukan kepada
Pembina Upacara.
4. Laporan pemimpin Upacara
kepada Pembina Upacara.
5. Pengibaran Bendera Merah
Putih dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
6. Mengheningkan cipta dipimpin
oleh Pembina Upacara.
7. Pengucapan :
- Pembukaan UUD 1945.
- Pancasila.
- Dasadarma.
- Dwi Darma.
8. Hadirin dimohon duduk
kembali.
9. Amanat Pembina Upacara
10. Hadirin dimohon berdiri.
11. Menyanyikan lagu Bagimu
Negeri.
12. Pembacaan Do’a.
13. Laporan Pemimpin Upacara
kepada Pembina Upacara.
14. Penghormatan pasukan kepada
Pembina Upacara.
15. Bapak ……………………….. selaku
Pembina Upacara berkenan kembali ke tempat Mimbar Undangan.
16. Hadirin dimohon duduk
kembali.
17. Pasukan dapat diistirahatkan.
3. PENGANUGRAHAN TANDA
PENGHARGAAN PRAMUKA :
( 08.45 – 09.00 )
a. Pembacaan Surat Keputusan.
b. Kakak-Kakak yang akan
menerima Penghargaan menempatkan diri.
c. Bapak ………………………… untuk
berkenan menyematkan Tanda Penghargaan Pramuka.
d. Bapak ……………………. berkenan
kebali ke tempat semula.
e. Kakak-Kakak penerima
Penghargaan kembali ke tempat semula.
4. PEMBERIAN TROPY
KEJUARAAN
( 09.00 – 09.15 )
a. Pembacaan Surat Keputusan.
b. Bapak/ Kakak ………………..yang
meneima Kejuaraan menempatkan diri.
c. Bapak ………………..selaku Ketua
Majelis Pembimbing ………… Gerakan Pramuka untuk berkenan menyerahkan Tropy
Kejuaraan
d. Bapak ………………..berkenan kebali
ke tempat semula.
5. UPACARA SELESAI :
1. Bapak ………………….. beserta
rombongan berkenan meninggalkan tempat Upacara.
2. Pasukan dapat dibubarkan.
Pengatur Upacara
………………………………….
Keterangan :
1. Tata Upacara disusun
berdasarkan situasi dan kebutuhan setempat tanpa mengurangi prinsip prinsip
penyelenggaraan Upacara di Lingkungan Gerakan Pramuka.
2. Sebelum memasuki acara pokok,
dapat pula disisipi laporan kesiapan oleh Ketua Kwartir/ ketua Panitia
Peringatan HUT Pramuka.
3. Pembacaan Surat Keputusan
Tanda Penghargaan dan kejuaraan ( bila ada ) dapat dijadikan satu demikian pula
penyerahannya.
4. Susunan Tata Upacara
dimungkinkan antar daerah berbeda, di atas hanyalah sekedar contoh saja.
Dalam pergaulan sehari hari tentunya kita berusaha bersikap sopan kepada siapa saja. Sikap sopan wajib dilakukan oleh angota pramuka, dalam bertutur kata. Tidaklah berat bila kita mengucapkannya sebagai dasar cara berkaul kita dan bertutus kata. Malah akan mendapatkan simpati dari orang lain. 4 kunci kata santun yakni :
1. Salam.
2. Maaf.
3. Tolong.
4. Terima kasih
Nah, tidak asing lagi bagi kita bukan ? Tidak perlu diuraikan satu persatu maknanya, yang penting dapat kita lakukan sehari hari dalam berkomunikasi maupun bertutur kata. Tidak usah gengsi, karena manusia tidak ada yang sempurna.Oke... Selamat menjadi orang yang dapat menghargai diri sendiri dan orang lain.
|
Kiasan Dasar di Satuan Pramuka
|
|
Ternyata kiasan dasar juga melekat di
setiap nama golongan dan satuan di Gerakan Pramuka, seperti yang ada di bawah
ini :
Peserta didik umur 7 - 10 tahun disebut Siaga yang mempunyai tingkatan Mula, Bantu,
Tata. Satuan terkecil dalam Siaga disebut Barung (tempat
penjagaan ramu-ramuan) dan kumpulan dari barung disebut Perindukan
(tempat anak cucu berkumpul).
Umur 11 - 15 tahun disebut Penggalang
yang mempunyai tingkatan Ramu, Rakit, Terap. Satuan terkecil dalam Penggalang
disebut Regu (gardu, tempat berkumpul) dan kumpulan dari 4
regu disebut Pasukan (tempat para suku berkumpul).
Umur 16 - 20 tahun disebut Penegak
yang mempunyai tingkatan Bantara, Laksana. Satuan terkecil dalam Penegak
disebut Sangga (rumah kecil untuk penjaga sawah dan ladang).
Dan kumpulan dari 4 sangga disebut Ambalan (staf ,penyangga, anak tangga).
Umur 21 - 25 tahun disebut Pandega, satuan dalam Pandega disebut Racana
(pondasi tiang/ ompak). Bila diperlukan Pandega dapat dibentuk satuan
terkecil yang disebut Reka.
Untuk bisa menyelenggarakan proses pendidikan Pramuka di Gugus yang paling
depan ( Gugus Depan ) diperlukan seseorang yang dapat memimpin yang disebut Pembina. Agar diperoleh hasil pendidikan
yang berkualitas diperlukan orang-orang yang dapat diandalkan yang disebut
dengan Andalan.( Pengurus
Kwartir ). Kwartir memiliki pengertian yaitu suatu Kelompok Kerja/ tugas,
Panitia.
|

0 Komentar untuk "SEJARAH KEPRAMUKAAN LENGKAP"